Eropa membeku...korban berjatuhan


Pemerintah Ukraina membangun penampungan sementara untuk para tunawisma.

Salju dan cuaca membeku di seluruh Eropa menelan korban lebih dari 200 orang, dengan korban terbanyak di kawasan Eropa Timur.

Korban terbanyak adalah di Ukraina dengan suhu di kawasan itu mencapai -38 drajat Celsius.

Pemerintah Ukraina mengatakan 122 orang meninggal dalam delapan hari terakhir, termasuk 78 tunawisma yang ditemukan di jalan-jalan.

Sekitar 1.600 orang di Ukraina dirawat di rumah sakit karena hiportermia dan gangguan cuaca dingin lain. Pemerintah mendirikan penampungan sementara untuk para tunawisma dan menutup sekolah serta jalur bus di tengah cuaca yang mencapai -16 drajat Celsius.

Di Bosnia, dengan ketinggian salju satu meter, kendaraan yang mengangkut 30 orang, terperangkap di terowongan di selatan Sarajevo.

"Sulit digambarkan. Tidak pernah rasanya ada salju seperti ini dalam 30 tahun terakhir," kata penduduk Sarajevo Mirsada Mitrovic, kepada kantor berita AP.

Sementara di Moskow, ribuan orang melakukan unjuk rasa menentang Perdana Menteri Vladimir Putin di tengah suhu -20 drajat Celsius.

Salju pertama di Roma
Jerman juga mencatat cuaca paling dingin dengan suhu -27 drajat Celsius di kota Oberstdof di selatan, menurut badan ramalan cuaca negara itu.

Cuaca membeku juga terjadi di Eropa bagian selatan, termasuk Roma. Kanal-kanal di Venesia juga mulai membeku.

Salju turun untuk pertama kali dalam seperempat abad di ibukota Italia Roma setebal 10 centimeter.

Pemerintah kota Roma melarang para turis memasuki Colosseum dan juga kawasan wisata di seputar menjelang salju turun.

Mobil-mobil juga diminta menggunakan rantai di ban untuk menghindari kecelakaan karena salju tebal ini.

Lalu lintas di seputar jalan lingkar Roma macet karena banyak mobil yang tergelincir.

Salju sangat jarang terjadi di Roma dan pemanas di rumah-rumah penduduk hanya diizinkan dipasang sekitar 10 jam sehari untuk mengurangi polusi.

Comments